Formulasi
Nanopartikel Nifedipine dari Kitosan
I.
Alasan Pemilihan Nifedipine
Nifedipine
merupakan suatu obat yang digunakan sebagai antiaritmia dan antiangina. Selain
itu, Nifedipine dapat juga digunakan pada penanganan hipertensi. Saat ini Nifedipine
tersedia dalam bentuk nifedipine sebagai tablet untuk penggunaan oral maupun
dalam bentuk larutan untuk penggunaan injeksi intravena.
Bioavailabilitas
dari nifedipine yang diberikan secara oral sangat rendah yaitu hanya sekitar 10
sampai 23%, dikarenakan adanya metabolisme lintas pertama yang oleh hati
dirombak menjadi metabolit dan dieksresi sebanyak 70% melalui urin dan 10%
melalui tinja. Hal itu mengakibatkan pemberian dosis Nifedipine menjadi besar
dan juga pemberiaannya menjadi berkali-kali dalam sehari.
Dalam rangka meningkatkan
bioavailabilitas nifedipine, maka nifedipine dibuat dalam bentuk nanopartikel.
Nanopartikel didefinisikan sebagai partikel berbentuk padat dengan ukuran
sekitar 10 – 1000 nm. Zat aktif dapat terlarut, terperangkap, terenkapsulasi,
atau tertempel pada matriks nanopartikel. Pembuatan nanopartikel dapat
menggunakan beberapa metode seperti metode penguapan pelarut, metode
emulsifikasi dan metode gelasi ionik. Di antara metode-metode tersebut, metode
gelasi ionik dinilai sebagai metode yang paling mudah dilakukan. Metode gelasi
ionik melibatkan proses sambung silang antara polielektrolit dengan adanya
pasangan ion multivalennya. Gelasi ionik seringkali diikuti dengan kompleksasi
polielektrolit dengan polielektrolit yang berlawanan. Pembentukan ikatan
sambung silang ini akan memperkuat kekuatan mekanis dari partikel yang
terbentuk. Contoh pasangan polimer yang dapat digunakan untuk gelasi ionik ini
antara lain kitosan dengan tripolifosfat. Dengan demikian penggunaan metode
gelasi ionik antara kitosan dengan tripolifosfat pada pembuatan nanopartikel
akan semakin meningkatkan penggunaan kitosan sebagai bahan baku industri
farmasi.
II.
Alasan Pemilihan Matriks Kitosan
Kitosan
merupakan polisakarida linear yang dihasilkan dari deasetilasi senyawa kitin
yang terkandung dalam cangkang suku crustaceae seperti udang, lobster, kepiting
dan sebagainya. Dengan melihat kenyataan yang ada, penggunaan kitosan dari
kulit udang bagi Indonesia yang memiliki wilayah perairan yang sangat luas dan sumber
daya alam laut yang melimpah, sangatlah menjanjikan. Dengan demikian penggunaan
metode gelasi ionik antara kitosan dengan tripolifosfat pada pembuatan
nanopartikel akan semakin meningkatkan penggunaan kitosan sebagai
bahan baku industri farmasi.
III.
Formulasi Sediaan
Nifedipine 5 gram
Kitosan 200 mg/ 100 mL
natrium
tripolifosfat 40 mg/ 40 mL
IV.
Cara Kerja
a. Preparasi
Larutan Kitosan
Kitosan
sebanyak 200 mg dilarutkan dalam 100 mL larutan asam asetat 1% dengan menggunakan
pengaduk magnetik. Cara pembuatan asam asetat 1% adalah dengan mencampurkan 10,0
mL asam asetat glasial dalam aquadest hingga 1000,0 mL.
b. Preparasi
Larutan Natrium Tripolifosfat
Natrium
tripolifosfat sebanyak 40 mg dilarutkan dalam 40 mL aqua demineralisata dengan menggunakan
pengaduk magnetik.
c. Pembuatan
Nanopartikel (Metode Gelasi Ionik)
Nifedipine
ditimbang sebanyak 5 gram kemudian dilarutkan dalam larutan kitosan dengan
menggunakan pengaduk magnetik. Selanjutnya larutan natrium tripolifosfat 40 mL dituang
langsung ke dalam larutan campuran tersebut pada temperatur kamar (25°C) di
bawah putaran homogenizer dengan kecepatan 3000 rpm selama 30 menit hingga
terbentuk suspense nanopartikel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar