Sel adalah unit
fungsional terkecil dari makhluk hidup. Sel terdiri atas sitoplasma, yang mengandung organel sel dan inti sel
yang megandung informasi genetik. Sel mempunyai berbagai
fungsi seperti pembentukan energi, sintesis protein, pewarisan
sifat dan lain sebagainya. Fungsi setiap sel diatur dengan mekanisme
molekuler, dan
memerlukan interaksi
antara sel.
Neoplasia atau
“pertumbuhan baru” adalah proliferasi sel yang tidak tergantung
pada proses fisiologis
apapun dari sel. Neoplasia disebabkan oleh perubahan genetik
sehingga sel
mengaktifkan program secara genetik, yang tidak sesuai.
Tubuh mempunyai
mekanisme pertahanan berupa sistem limfoid yang akan
memberikan respon
terhadap setiap antigen yang masuk kedalam sel atau jaringan tubuh. Respon ini berupa
respon non spesifik dan spesifik. Namun sistem imun juga dapat berbalik menjadi penyebab kelainan
atau penyakit pada seseorang yaitu apabila sistem imun memberikan
respon yang berlebihan atau sebaliknya. Sistem imun ternyata juga berperan dalam
pembentukan dan progresifitas tumor, di sisi lain sistem imun juga dapat menghambat perkembangan
tumor.
Sel kanker adalah sel yang telah berubah struktur dan fungsi, sedemikian rupa sehingga sel tersebut mengalami peningkatan jumlah yang
abnormal, invasif, yang dpt menyebar melalui pembuluh getah bening & pembuluh darah.
KONSEP PERKEMBANGAN SEL DAN JARINGAN
KANKER
1. Kanker berkembang dari satu sel
2. awal pertumbuhan sel kanker merupakan kelompok monoklonal
3. Sub klonal sel kanker terjadi karena adanya perubahan gen
4. Kelainan dasar yang terjadi pada sel kanker berupa kelainan pengendalian proliferasi dan deferensiasi yang terjadi akibat kelainan gen
5. Berhentinya deferensiasi merupakan perubahan biologik sel kanker yang penting
6. Etiologi kanker multifaktorial
7. Perkembangan kanker merupakan proses multi
step
8. Kanker yang berkembang progresifakan bersifat lebih ganas
Protoonkogen & Onkogen
Protoonkogen merup gen sel normal
yang tdr dr daerah regulasi (regulatory region) dan daerah struktural (structural region). Protoonkogen peka thd perkembangan dan rangsang fisiologik. Kedua daerah protoonkogen tsb (regulasi dan struktural) dpt mengalami mutasi. Mutasi di daerah gen regulasi akan mendorong perub pd
protein yang berperan pd pertumbuhan, sedang mutasi di daerah struktural akan mendorong sintesis protein
yang menimbulkan penyimpangan struktur dan fungsi. Berbagai mutasi di kedua daerah protoonkogen di sel normal dpt menyebabkan protoonkogen berubah mjd onkogen shg sel normal mjd sel kanker.
Sinar
ultraviolet (UV) dan radiasi merup agen yang merusak DNA. UV selain dpt menimbulkan karusakan yang luas, jg dpt menimbulkan kerusakan pd basa nukleotida scr
individual. Sebaliknya, radiasi sering menimbulkan kerusakan DNA yang
luas.
Gen yang menyandi “informasi” keganasan disebut onkogen. Dan gen
ini dpt dipindahkan dari satu sel ke sel yang
lain, baik scr invitro (Weinberg, 1986) maupun invivo
(Crystal, 1997). Proses ini disebut sebagai transfeksi.
Perubahan dan perkembangan sel kanker
Sel kanker merupakan sel tubuh yang mengalami perub keganasan. Perub yang didasari oleh mutasi protoonkogen mjd onkogen ini dpt terjadi karena karsinogen.
Istilah karsinogen sering digunakan utk menyebut substansi yang mendorong peningkatan insidens kanker bila berhub dgn substansi tsb. Substansi yang bersifat karsinogenik antara lain bahan kimia, virus, radiasi, dan yang
lain. Karsinogen tersebut dpt menimbulkan mutasi dan tertbentk mutan. Perub kanker jg terjadi karena gangguan pd perbaikan gen. Bila kerusakan gen tidak dpt diperbaiki, maka tbt mutan.
Mutasi gen dapat menimbulkan kelainan pengaturan, ekspresi, dan penyimpangan gen penyandi protein
yang berpengaruh pada fungsi vital sel, seperti proliferasi dan diferensiasi. Perubahan tersebut secara keseluruhan dapat diamati pada perubahan struktur dan fungsi yang terjadi pada sel kanker, antara lain kemampuan sel untuk menghasilkan protein
yang memicu diri sendiri, dediferensiasi dan immortalitas.
Manifestasi tumor ganas (kanker) memerlukan akumulasi mutasi genetik dan melibatkan berbagai faktor. Menurut Forbes
(1987), perkembangan sel kanker menjadi kanker merupakan proses yang kompleks yang bertahap (multistep process). Tahap perkembangan sel kanker tersebut antara lain, inisiasi, promosi dan progresi.
Pada tahap inisiasi terjadi perub genetik dari protoonkogen (sel normal) menjadi onkogen (sel kanker). Perubahan yang menetap ini akan disusul oleh proses lanjutan.
Perubahan ini dpt diamati dan difahami berdasar penelitian pd kanker kolorektal yang memunculkan fenomena multihit.
Akumulasi yang terjadi baik onkogen maupun supresor gen menimbulkan perubahan keganasan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar